Dalam kepercayaan mythologi lama, berbagai suku di Indonesia pada jaman dahulu banyak mengenal Dewi Padi sebagai Lambang kesuburan untuk pertanian. Bila di Jawa di kenal dengan nama Dewi Sri, dan orang barat menyebutnya Rice Goddes, maka dalam Mythologi Suku Rejang di kenal dengan nama Nyang Serai (Jan. J.J.M. Wuisman dalam buku Indonesian Houses, halaman 420).
Dalam kebudayaan aslinya dahulu, orang rejang percaya dengan mythologi ini, dimana Nyang Serai di percaya akan memberikan kesuburan kepada padi yang di tanam oleh orang Rejang bila menuruti aturan yang di buat Denying dan menghukum berat bagi yang melanggar hukum yang diberlakukan oleh Denying(Panggilan dalam bahasa Rejang untuk Nyang Serai), hukumanya dalam bentuk gagal panen dengan membuat tanaman padi tidak subur atau terkena hama.Tanpa padi orang Rejang akan lemah dan mati demikian menurut cerita mythologi itu, karena padi merupakan makanan pokok orang rejang, sehingga tradisi yang sejak dulu di turunkan oleh leluhur tetap di lestarikan hingga kini, meski jarang, upacara adat Demundang Biniak adalah salah satu Ritual untuk Nyang Serai yang masih bertahan hingga sekarang di Tanah Rejang.
Untuk itu orang Rejang harus menghormati Nyang serai dan berlaku baik pada saudara sesama turunan Pat Bikau (Empat petulai) sebagai penghormatan pada leluhurnya yang telah mewariskan tradisi ini turun temurun. Oleh karena itu sekarang, setiap tahun setelah panen raya terutama di daerah Lebong di gelar Upacara adat Demundang Biniak untuk penghormatan kepada Nyang Serai, untuk memulai menanam padi sehingga tetap di berikan hasil panen yang berlimpah.(Jaspan 1964:178).
source :rejang-lebong.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar