Daerah Kediaman Suku Bangsa Rejang

Daerah Kediaman Suku Bangsa Rejang









Category:Journal
Genre: History
Author:Naim Emel Prahana

Suku bangsa Rejang sebagian besar berdiam di wilayah Bengkulu dan sebagian berdiam di daerah provinsi Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan pada tahun 1961 berdasarkan cacah jiwa (sensus penduduk) menyebutkan jumlah masyarakat suku bangsa Rejang di Sumatera Selatan lebih kurang sekitar 500.000 orang.

Saat ini suku bangsa Rejang mendiami daerah Kabupaten Rejang Lebong (kabupaten Kepahiang, kabupaten Lebong), Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah. Dan, di Sumatera Selatan suku bangsa Rejang tersebar di daerah Lahat dan Musi Ulu, Musi Rawas dan Pagar Alam.

Ketika diadakan sensus penduduk tahun 1961 suku bangsa Rejang berdiam di marga-marga di daerah: Suku Rejang berasal dari Lebong (dulu namanya Renah Sekalawi)
  • 1. Marga Suku IX di daerah Lebong. Kepala marganya berkedudukan di dusun Muara Aman dengan jumlah penduduknya sebanyak 5.972 pria dan 6.826 wanita.
  • 2. Marga suku VIII di wilayah Lebong pasirahnya berkedudukan di dusjn Talang Leak; terdiri dari 5.972 pria dan 6.252 wanita.
  • 3. Marga Bermani Jurukalang di Lebong; pasirahnya berkedudukan di dusun Rimbo Pengadang dengan penduduk 4.110 pria dan 4.138 wanita.
  • 4. Marga Selupu Lebong di daerah Lebong, pasirahnya berkedudukan di dusun Taba Baru dengan penduduk 564 pria dan 637 wanita.
  • 5. Marga Bermani Ulu di Lebong, pasirahnya berkedudukan di dusun Sawah berpenduduk 4.813 pria dan 4.565 wanita.
  • 6. Marga Selupu Rejang di wilayah Rejang, pasirahnya berkedudukan di dusun Kesambe (Sambe) dengan penduduk 13.957 pria dan 13.295 wanita.
  • 7. Marga Merigi di wilayah Rejang, pasirahnya berkedudukan di dusun Daspata dengan penduduk 7.286 pria dan 6.951 wanita.
  • 8. Marga Bermani Ilir di daerah Rejang, pasirahnya berkedudukan di dusun Keban Agung dengan penduduk 9.242 pria dan 9.126 wanita.
  • 9. Marga Sindang Beliti di daerah Rejang, pasirahnya berkedudukan di dusun Lubuk Belimbing dengan penduduk 3.524 pria dan 3.514 wanita.
  • 10. Marga Suku Tengah Kepungut di daerah Rejang, pasirahnya berkedudukan di dusun Lubuk Mumpo dengan penduduk 2.360 pria dan 2.250 wanita.
  • Kemudian ada kelompok-kelompok orang Rejang yang tinggal di pasar-pasar Muara Aman, Curup, Kepahiang, Padang Ulak Tanding, dan di Marga Sindang kelingi.
  • 11. Marga Selupu Baru di daerah Pesisir, pasirahnya berkedudukan di dusun Taba Penanjung dengan penduduk 1.635 pria dan 1.728 wanita
  • 12. Marga Selupu Lama di daerah Pesisir, pasirahnya berdiam di dusun Karang Tinggi dengan jumlah penduduk 1.766 pria dan 1.791 wanita.
  • 13. Marga Merigi Kelindang di daerah Pesisir, pasirahnya di dusun Jambu dengan penduduk 933 pria dan 993 wanita
  • 14. Marga Jurukalang di daerah Pesisir, pasirahnya berada di dusun Pagar Jati berpenduduk 1.634 pria dan 1.964 wanita.
  • 15. Marga Bang Haji di daerah Pesisir, pasirahnya berdiam di dusun Sekayun, penduduknya 882 pria dan 854 wanita.
  • 16. Marga Semitul di daerah Pesisir, pasirah berkedudukan di dusun Pondok Kelapo dengan penduduk 2.031 pria dan 2.027 wanita.
  • 17. Marga Bermani Sungai Hitam di daerah Pesisir, pasirahnya berkedudukan di dusun Pasar Pedati dengan penduduk 1.412 pria dan 1.370 wanita.
  • 18. Marga Bermani Perbo di daerah Lais, pasirahnya berkedudukan di dusun Aur Gading dengan penduduk 782 pria dan 755 wanita.
  • 19. Marga Bermani Palik di daerah Lais, pasirahnya berkedudukan di susun Aur Gading berpenduduk 3.741 pria dan 3.646 wanita.
  • 20. Marga Kerkap di daerah Lais, pasirahnya berkedudukan di dusun Kerkap berpenduduk 1.957 pria dan 2.055 wanita.
  • 21. Marga Air Besi di daerah Lais, pasirahnya berdiam di dusun Pagar Banyu, penduduk 2.048 pria dan 2.164 wanita.
  • 22. Marga Lais di Lais, pasirahnya berdiam di dusun Rajo penduduk 5.132 pria dan 5.006 wanita.
  • 23. Marga Air Padang di Lais, pasirahnya berdiam di dusun Padang Kala, penduduk 1,050 pria dan 973 wanita.
  • 24. Marga Bintuhan di daerah Lais, pasirahnya di dusun Pagar Ruyung, penduduk 1.109 pria dan 1.120 wanita.
  • 25. Marga Sebelat di Lais, pasirahnya di dusun Sebelat, penduduk 723 pria dan 835 wanita. Perkembangan orang-orang Rejang di daerah Sebelat itu kemudian menyebar di pasar-pasar Lais, Ketahun dan di Marga Proatin XII.
Semua masyarakat di atas, yaitu sebanyak 18 termasuk dalam hokum ada di daerah Kabupaten Bengkulu Utara.

Keterangan Tambahan.
Dalam perkembangannya suku Rejang yang berasal dari Lebong itu merantau ke berbagai daerah, yang menggunakan transportasi sungai, seperti Air Ketahun, Air Kelingi, Sungai Musi, Air Lakitan, dan Air Rupit. Melalui jalur sungai (air) itulah kemudian suku Rejang memasuki wilayah Sumatera Selatan yang tersebar dan berdiam di wilayah kabupaten Musi Ulu Rawas dan Lahat. Sekarang kabupaten-kabupaten tersebut sudah dimekarkan.

Wilayah Kediaman Suku Rejang di Musi Ulu Rawas
  • 26. Marga Muara Rupit, pasirahnya berdiam di dusun Muara Rupit dengan penduduk 3.185 pria dan 3.196 wanita.
  • 27. Marga Rupit Ilir kedudukan pasirahnya di dusun Batu Gajah dengan penduduk 2.673 pria dan 2.692 wanita.
  • 28. Marga Rupit Tengah kedudukan pasirahnya di dusun Ambacang dengan penduduk 2.204 pria dan 1.974 wanita.
  • 29. Marga Rupit Dalam kedudukan pasirahnya di dusun Sukarmenang penduduk 2.245 pria dan 2.111 wanita.
  • 30. Marga Proatin V kedudukan pasirahnya di dusun Taba Pingin penduduk 8.174 pria dan 7.625 wanita.
  • 31. Marga Tlang Pumpung Kepungut kedudukan pasirahnya di dusun Muara Kati penduduk 4.757 pria dan 4.514 wanita.
  • 32. Marga Sindang Kelingi Ilir kedudukan pasirahnya di dusun Nangka penduduk 8.557 pria dan 7.970 wanita.
  • 33. Marga Batu Kuning Lakitan kedudukan pasirahnya di dusun Selangit penduduk 3.137 pria dan 3.076 wanita.
  • 34. Marga Suku Tengah Lakitan Ulu kedudukan pasirahnya di dusun Terawas penduduk 3.596 pria dan 3.379 wanita.

Wilayah Suku Rejang di Kabupaten Lahat
  • 35. Marga Sikap Dalam Musi Ulu kedudukan pasirahnya di dusun Berugen penduduk 3.081 pria dan 3.230 wanita.
  • 36. Marga Tedajin kedudukan pasirahnya di dusun Karang Dapo penduduk 4.463 pria dan 4.601 wanita.
  • 37. Marga Kejatan Mandi Musi Ulu kedudukan pasirahnya di dusun Tanjung Raya penduduk 2.930 pria dan 3.137 wanita.
  • 38. Marga Lintang Kiri Suku Sadan kedudukan pasirahnya di dusun Tanjung Raman penduduk 3.305 pria dan 3.333 wanita.
  • 39. Marga Semidang kedudukan pasirahnya di dusun Seleman penduduk 3.838 pria dan 4.060 wanita.
  • 40. Marga Kejatan Mandi Lintang kedudukan pasirahnya di dusun Gunung Meraksa penduduk 5.340 pria dan 5.604 wanita.
  • 41. Marga Lintang Kanan Suku Muara Pinang kedudukan pasirahnya di dusun Muara Pinang penduduk 3.838 pria dan 3.947 wanita.
  • 42. Marga Lintang Kanan Suku Muara Danau kedudukan pasirahnya di dusun Muara Danau penduduk 4.947 pria dan 5.071 wanita.
  • 43. Marga Lintang Kanan Suku Babatan kedudukan pasirahnya di dusun Babatan penduduk 1.380 pria dan 2.927 wanita.

Berdasarkan masyarakat hokum adapt Rejang yang ada di daerah Lahat tersebut merupakan masyarakat hukum ada yang berdasarkan geneologis.Namun demikian masyarakat hukum ada, juga didasarkan semata-mata karena territorial (wilayah).

Marga
Mengenai istilah marga dalam masyarakat Rejang, sebenarnya bukan asli dari suku Rejang melainkan dibawa dan diterapkan oleh Asisten Residen Belanda di Keresidenan Palembang, J Waland. J Waland membawa konsep ke-marga-an itu dari Palembang ke Bengkulu tahun 1861. (mungkin untuk lebih pasnya silakan baca Adatrectbundel XXVII hal 484-6.)

Di dalam IGOB (Inlandsch Gemeente OrdonantieBuitengewesten) tahun 1928 Belanda secara resmi menerap system pemerintahan yang diberi nama Marga. Sedangkan pengaturan system pemerintah di Lampung baru diatur pada tahun 1929. seperti termuat dalam Staatblad 1929 N0 362. Waktu itu Lampung dijadikan satu Afdeling yang dipimpin seorang Residen.

Satu wilayah Afdeling terbagi dalam 5 (lima) onder afdeling masing-masing dikepalai oleh seorang kontolir yang dijabat oleh orang Belanda. Sedangkan system marga di Bengkulu—khususnya pada masyarakat Rejang diterapkan pada tahun 1861 yang dibawa oleh J Waland dari Palembang. Dengan demikian, penerapan pemerintah marga di Bengkulu lebih tua dari di Lampung.

Suku Rejang dikenal mudah penerima pendatang dalam pergaulan sehari-hari. Namun, di balik penerimaan tersebut. Suku Rejang (Orang Rejang) sering melupakan identitas mereka, karena mudah percaya dengan pendatang. Sebagai satu dari 18 lingkaran suku bangsa terbesar di Indonesia, suku bangsa Rejang 100% menganut agama Islam. Mata pencaharian utama adalah dari sektor pertanian.

Dalam perkembangannya, suku bangsa Rejang atau Suku Rejang (boleh disebut dengan kata Orang Rejang) banyak melakukan reformasi pola pikir dari pola pikir agraris tradisional ke pola pikir pendidik formal. Masyarakat Rejang pada awalnya banyak mengirimkan putra-putrinya bersekolah ke daerah Sumatera Padang dengan tujuan Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh dan daerah lainnya.

Di samping itu banyak dari mereka bersekolah di Palembang, dan sangat sedikit melanjutkan pendidikan ke Jawa. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit. Baru sekitar tahun 70-an kelanjutan sekolah orang-orang Rejang berkiblat ke Jawa, terutama Yogyakarta, Jakarta dan Bandung dan adapula yang menerobos ke Medan.

Akibat banyaknya putra-putri orang Rejang pergi merantau melanjutkan pendidikan di luar Bengkulu membawa konsekuensi logis terhadap pertambahan penduduk di Lebong, Rejang dan sekitarnya—di dalam wilayah provinsi Bengkulu. Pertambahan penduduknya lamban.

Dipelopori orang Rejang dari Kotadonok, Talangleak, Semelako dan Muara Aman yang banyak menjadi pejabat di luar daerah, jadi anggota TNI dan Polri. Akhirnya sekitar tahun 1980-an orang Rejang yang jadi anggota TNI dan Polri serta PNS semakin banyak dan bertebaran dari Aceh sampai Irian Jaya. (bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters
Related Posts with Thumbnails