Salie Kan Puteak ( smoked white fish, rejang cuisine )

Ikan Salai atau ikan disalai adalah makanan favoritnya orang rejang yang dalam bahasa rejang disebut dengan ekan salie, ini merupakan ikan yang diasapkan,dan ini menggunakan ikan jenis ikan putih yang hidup di sungai musi di tanah rejang,






ikan ini biasanya di gunakan sebagai campuran dalam masakan yang dinamakan dengan Sambea Ujak.



Photo Kunjungan Gubernur Jendral Graeff 22 September 1929 ke Muara Aman


Tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah berpakaian upacara saat menunggu kedatangan
kunjungan Gubernur-Jenderal Graeff 22 September 1929 ke Muara Aman (R. Jongmans, 2007 -Trophen Museum)



Indeu Ngen Sadei / Homesick ( Rejang Song From Kepahiang District )

Indeu Ngen Sadie
Rindu Kampung Halaman

This song tell you how the expression rejang ladies home sick with her hometown in rejang land. The song written in rejang kepahiang language, and singer sing song with rejang kepahiang dialect. For full version song and slow connection internet please listen to the mp3 online. The video song will capture the kepahiang regency village, the farmer, and other tourism destination such as kabawetan tea plantation and air langkap.


Singer : Inge Metasya
Creator:Guntur Cik Aman

Mp3 On line


ku tminget tetang sadeiku
atei lak belek mai sadei

alam ne tenang budi tun ne baik
tapi uyo idupku nak ratau


tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito

indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito

hu. . . .hu. . . .


oi indok oi bapak
ine crito udi yo nak sadei
bak ne idup nak ratau yo suseak
tapi iyo memang bi bagei

tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito

indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito

hu. . . .hu. . . .


source:http://rejang-lebong.blogspot.com

Diwo ( Rejang Song )

Singer by Eddy Musa



ku madeak puco ku sayang
magea ko ba cito ku suang
betakup bumei ngen lenget
tengen ketiko ite bi betemeu
ku met nak lem mipei


ku madeak kete ne dio
atieku puteak magea ko
nak denyo cigei gi betemeu
kaleu kaleu siang nak sergo
ite betemeu ruh

ho....o....

Chorus :

Diwo oi diwo
beneko laleu dete
diwo oi diwo
teningga nu uku suang

temangeak lenget lekat
semeding penemeu idup
luweng asei kelmen
gen padeak kekidek asei
jano padeak mobo luweng

o....ah
source:http://rejang-lebong.blogspot.com

Teleng Rejang People Traditional Equipment

Teleng is made from bamboo or rattan plaited that use for separate from the rice bran and rice seed. The equipment still using daily in Rejang Land recently especially people who living in village.








source:http://rejang-lebong.blogspot.com
photo:


Sauk - schepnet

Equipment to catch fish. Kind of a net surrounding the stem of a rattan. This thing using by Rejang People and Nearby. In malay language name as tangguk.






Collection Volkenkunde Museum

source:http://rejang-lebong.blogspot.com

Muning Raib Nak Tebo ( Rejang Song )


Singer : Ridwan Ch



oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....

ade cerito meno-o
kunai sadie tuei
do-o cerito nak taneak ejang

tekadeak ba muning raib
aleu mai tebo kabeak
aleu suang mai tebo kabeak

bi bulet niat nak atie
mesoak pengasei nak tebo kabeak
sialeu ngen bajeu nak awak
coa kelpei ngen gingong saktei

si betarak nak tebo kabeak
si betarak nak tebo kabeak

kerno saie gingong saktei
diwo jijei tepiket
si tepiket ngen muning raib

jijei ba muning raib
idup besamo diwo
idup besamo leyen deniyo
idup besamo leyen deniyo

sapie ba bito kunai sadie
muning raib ite majak belek

tapi ade syarat kunai diwo
duei patang canam kenerjo

dang kemsak lebung ngan be kejei
dang kemsak po-ong amen be kejei

oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....

kerno coa tinget pesen diwo
coa sengajo kemerjo
diwo belek mai tebo kabeak
muning raib bik mileu kulo

oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....

tekadeak ba sapie uyo
c`rito meno-o nak sadie tuwei
amen bujang semulen calak celako
dang aleu mai tebo kabeak
dang aleu mai tebo kabeak

do-o bi sudoh supeak nak kutei

oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....

Source:rejang-lebong.blogspot.com

Betel Nut Set Box - Rattan Plaited

The betel nut set box below is collection volvenkunde museum, taken from Rejang Land and Nearby. In Rejang Language name Kutak Iben.










This one betel set box fo man
source:http://rejang-lebong.blogspot.com



The leader clans cap on rejang land

Pesirah cap

Pesirah is clan leader, which has now been removed. Pesirah govern several villages. Pesirah elected directly by the peoples, where the election pesirah usually a few days, so it is not the same for each village. Pesirah senior sometimes given the title of Prince. Pesirah supervise some of the village, the village led ginde (village heads). Head of the village in a position where pesirah given the degree pembarab.
>Pesirah, Penggawo and krio have distinctive hat / cap offices. At this picture we can see the hats worn pesirah, penggawo and krio.

Penggawo cap

Krio cap
Krio cap

source : http://rejang-lebong.blogspot.com


Variety Decorative plants motif at Oldies Rejangese House at Cawang Village

A oldies Rejang Vilage name as Cawang located at Rejang Selupu District in Rejang lebong Regency. In this old village we still can find many Oldies Rejangese House with Variety Decorative motif as you can see below.
Decorative at main hall in living room oldies house in Cawang (Repro by admin).

The decorative dominant with plant (flora). A few of them still as plain wood without painting, and a few of them have painting by the owner.

A bit unused to be with other region of old rejangese village, the plant motif more unique. In other region in rejang land the carving decorative just in plain wood, but in this village the decorotive made with overlapping carving wood, so they appearance look like as three dimension form.

The following photos below is a few variety decorative in oldies rejangese house in Cawang Village, have been taken by one of my author blog (Curup Kami) . The decorative is usually located at the above door or window site.







The decorative above door at living room hall of oldies house :



Photo edit by Tun Jang(http://rejang-lebong.blogspot.com)

Old House from Rejang Suku Sembilan

Rumah adat Rejang milik Suku Sembilan

source:http://rejang-lebong.blogspot.com

Etnique Wall Painting at Rejangese Oldies House in Muara Aman

[Motif+Rejang.JPG]





Source:
http://rejanglebong.blogspot.com


Architecture the old houses rejang people

Seperti di desa tua lainnya di Lebong, bentuk dan ornament yang ada di bangunan rumah-rumah penduduknya hampir sama.
Ornament yang terdapat pada rumah-rumah penduduk asli orang Rejang terdiri dari 2 (dua) kelompok. Jenis (kelompok) pertama merupakan bangunan rumah berornamen dan memiliki seni arsitektur bernilai tinggi yang sangat erat kaitannya dengan status social dan keberadaan pemiliknya.


Rumah rumah serupa juga bisa ditemukan di desa Kota Donok. Pada umumnya, rumah asli penduduk Rejang terbuat dari bahan kayu yang berkualitas tinggi. Rumah yang terbuat dari bahan kayu (papan) tersebut mampu bertahan hingga ratusan tahun dan sampai sekarang masih utuh. Rumah-rumah tua itu selalu dihiasi dengan ornament seni yang tinggi, meskipun terlihat sangat sederhana.
Misalnya di bagian risplang rumah. Selalu dihiasi dengan ukiran penuh dengan simbol-simbol flora seperti daun, bunga atau lainnya. Demikian pula di bagian dinding rumah—terutama di bagian depan selalu dihiasi dengan ukiran dari papan, yang kemudian ditempelkan dinding kayu (menyatu).



Ciri khas ornamen klasik dengan arsitektur bernilai seni tinggi pada rumah orang Rejang mengisyaratkan status sosial pemiliknya. Ciri khasnya adalah pemasangan papan pada dinding dilakukan secara berdiri, di bagian dinding depan rumah biasanya hanya ada dua jendela dan sebuah pintu berukuran besar. Rumah orang Rejang seperti itu, biasanya memiliki ruang tamu di bagian depan yang cukup besar (beranda) .
Di samping jendela di bagian depan. Masih ada dua jendela di sisi kiri dan kanan. Kecenderungan seperti itu hampir pada semua rumah asli orang Rejang. Pada ruang kedua, biasa merupakan ruangan keluarga yang berukuran separuh dari ruangan tamu yang ada di depannya. Di ruangan kedua itu, sebagian ruangnya digunakan untuk kamar tidur utama. Sementara dipan tempat tidur bagi yang mampu bisa saja diletakkan di salah satu sudut ruang tamu, ruang keluarga pertama dan ruang keluarga kedua.

Ciri khas lainnya rumah asli orang Rejang adalah bertingkat dan mempunyai karakter tinggi dengan tiang-tiangnya disertai bentuk rumahnya yang membujur (empat persegi panjang). Ada yang memanfaatkan tingkat bawah sebagai temat kumpul-kumpul keluarga sehari-hari dan ada yang tidak memanfaatkannya. Artinya dibiarkan kosong dan biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk menyimpan bahan kayu bakar, kandang sapi, kandang ayam atau menyimpan bahan-bahan bangunan lainnya.
Rumah-rumah tua ini hampir semuanya dilengkapi kamar mandi di bagian belakang lengkap dengan pancurannya beserta tempat menyimpan berbagai alat-alat pertanian dan menggantung pakaian kerja. Karena, kalau diletakkan di ruang kamar mandi yang serbaguna itu, akan mudah untuk dicuci (dibersihkan).

Dulunya, rumah-rumah asli Rejang itu, walau papan lantainya sudah demikian mengkilat karena selalu di-pel, sebagian pemiliknya yang mampu akan menambahkan alas lantainya berupa paran (tikar anyaman dari rotan atau kulit bambu yang tua dan pilihan). Paran itu juga dianyam dengan tambahan ukiran sedemikian rupa.
Rumah-rumah itu memiliki plapon yang juga terbuat dari bahan kayu (papan) pilihan, sehingga di atasnya dimanfaatkan untuk tempat menjemur atau mengeringkan biji kopi. Menyimpan hasil perkebunan lainnya, seperti pisang, nangka dan buah-buahan lainnya.

Bangunan rumah asli orang Rejang memang sudah sedemikian maju dan itu menandakan pengetahuan orang Rejang terhadap design bangunan rumah sudah demikian tinggi. Karena, sebuah bangunan rumah mereka, sudah lengkap dengan ruang-ruangnya. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang bermusyawarah, kamar tidur, kamar gudang (tempat beras dan lainnya), dapur, kamar mandi (ruang kamar mandi), ruang menyimpanan berbagai hasil pertanian dan sebagainya. Ruangan-ruangan ini dipisahkan oleh dinding papan yang dibuat sedemikian rupa.

Oleh karena itu, ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut ruang-ruang atau kamar di dalam struktur rumah asli Rejang. Misalnya


  • brendo (beranda, teras rumah),
  • smigo (ruang utama yang letaknya paling depan sesudah bredo),
  • bilik (kamar tidur),
  • dopoa (dapur),
  • palai (ruang di atas plapon rumah),
  • ndea (tangga),
  • kemdan (jendela)
  • bang (pintu).

Untuk menyebut bilik (kamar tidur) biasanya ditambah dengan nama siapa yang sering tidur di kamar tersebut. Misalnya kamar tidur nenek maka disebut bilik sebei dan seterusnya. Dalam arsitektur orang Rejang sudah mengenal model-model daun jendela dan pintu. Untuk pintu utama, biasanya selain pintu lapisan pertama terbuat dari kayu. Kemudian pada lapisan kedua ada pintu yang terbuat dari kaca yang dibingkai dengan kayu. Sementara untuk pintu kedua (di dalam rumah) tidak demikian. Cukup dengan daun pintu terbuat dari papan.
Melihat seni arsitek ‘ukir’ pada dinding, pintu, jendela dan dinding-dinding ruang rumah orang Rejang kemungkinan dipengaruhi oleh seni kaligrafi dalam agama Islam dan aliran naturalisme. Sebab, melihat dari lika-liku ukiran, simbol yang dilukis dan rangkaian-rangkaian ukirannya, memang demikian.

Category: Architecture
Genre: Oldies house
Author: Naim Emel Prahana
Editor: Tun Jang
Photo: Tanah rejang Blog Arsip
http://rejang-lebong.blogspot.com


Traditional Rejang House from Muara Aman at 1941



Perhatikan, bahwa rumah itu cukup besar, bandingkan dengan orang yang berdiri di bawahnya.
Hasil pembesaran photo di bawah ini, terlihat tiang dan corak ukir yang khas, bagian bawah di gunakan sebagai tempat kayu bakar, bagian atap menggunakan seng.





http://rejang-lebong.blogspot.com

Rejangese Oldies House at Gunung Alam Village, Lebong Regency






Source:
http://rejanglebong.blogspot.com
free counters
Related Posts with Thumbnails