Eeeeeeeeeeeeeeeeeee langEeeeeeeeeeeeeeeeeeeedalam bahasa sambei ( nyambei ) dibagi menjadi tiga bagian pertama berisi puja dan pujiEee..pata tangai
Eee lang pengeran binginEee pata melopon
Ee gedung siriEeeee terbitlah ni dari mojopahit
eeeejak situ temetu asal sambaieeejak sane terbit teburung asal gannai
makin ade bejolokeeeee Anak sambai
eee anak sambai kelawan gannaianak kepuk kelawan tari
ee anak adat kelawan hukumanak minyak kelawan buri
anak bedak kelawan pupuranak gadis kelawan bujang
eeeeeee anak bujang 40
uuus uku anak gadis 16 talenanak bujan 40 suku rindu
hergaaan gadis 16 teburung talen dendameeeeaaaiiii.....ayam besuk rambai
auuu remas name ceret tengah gelangan
adek bangsuku ajar temasku anak tengah gelangan
eebutang nandakutangpiutang deregan esanan gawen
eee anak bujang kune tun nianmasang sifat lawan
ee petali sifat benar teburungbetali lurus
aeeee putus lah bedeting betaliauuu regung sawi biring terbang luput
ingaklah nergiin name kayuati bikin tunjuk beujud
eellaa tabik senulibekate selabarlah ringit sepanggung
setabiklah pesirah ulu lurahsetabiklah pegawai panggung tengah
setabiklah mamak nunggu dusunsetabiklah bibik nunggu rumah
ela betanding nyebrangulu laut kumbang lah menati atas gunung
mandang angin ade betiupmandang embun ade belabuh
mandang angin ade merindumandang mbun ade bedendam
eeedendam dimane teburung sampai lagi
adapun terbitnya asal sambai kelawan gandai adalah terbit dari mojopahitkedua merupakan bagian meminta dan memberi maaf kepada yang menontonjak situ temetu asal sambai jak sane terbit asal gandai
makin ade anak sambai kelawan ganaianak kepuk kelawan tari
anak gadis kelawan bujanganak bedak kelawan pupur
anak adat kelawan hukumanak minyak kelawan buri
masang sifat lawan petalisifat benar betali lurus
stabik nuli bekate ( maaf saya berberbicara ) selabar ringit sepanggung ( semua yang barada di panggung ) setabik pasirah ulu lurah ( setabik ke pada pesirah / kapala marga ) walaupun mamak nunggu dusun atau bibik menunggu rumah itu merupakan tempat bermaaf semuadan bagian ketiga berupa pantun antara bujang dan gadis
katanya sama2 menyeberang laut kumbang menanti di atas gunung memandang angin ada betiup memandang embun ada belabuh memandang angin ada merindu memandang mbun ada bedendam demdam dimana sampai lagi
ketika bujang mengucapkan pantun tersebut maka si gadis akan menyambutnya dengan sambei pengela.
dan berikut adalah penjelasan tentang sambei tersebut
source : rekaman sambei oleh Kartomi Margaret J
Kartomi. Januari 1981 Curup,Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu,Monash University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar