
Salie Kan Puteak ( smoked white fish, rejang cuisine )

Photo Kunjungan Gubernur Jendral Graeff 22 September 1929 ke Muara Aman
Indeu Ngen Sadei / Homesick ( Rejang Song From Kepahiang District )
Indeu Ngen Sadie
Rindu Kampung Halaman
This song tell you how the expression rejang ladies home sick with her hometown in rejang land. The song written in rejang kepahiang language, and singer sing song with rejang kepahiang dialect. For full version song and slow connection internet please listen to the mp3 online. The video song will capture the kepahiang regency village, the farmer, and other tourism destination such as kabawetan tea plantation and air langkap.
Singer : Inge Metasya
Creator:Guntur Cik Aman
Mp3 On line
ku tminget tetang sadeiku
atei lak belek mai sadei
alam ne tenang budi tun ne baik
tapi uyo idupku nak ratau
tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito
indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito
hu. . . .hu. . . .
oi indok oi bapak
ine crito udi yo nak sadei
bak ne idup nak ratau yo suseak
tapi iyo memang bi bagei
tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito
indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito
hu. . . .hu. . . .
source:http://rejang-lebong.blogspot.com
Rindu Kampung Halaman
This song tell you how the expression rejang ladies home sick with her hometown in rejang land. The song written in rejang kepahiang language, and singer sing song with rejang kepahiang dialect. For full version song and slow connection internet please listen to the mp3 online. The video song will capture the kepahiang regency village, the farmer, and other tourism destination such as kabawetan tea plantation and air langkap.
Singer : Inge Metasya
Creator:Guntur Cik Aman
Mp3 On line
ku tminget tetang sadeiku
atei lak belek mai sadei
alam ne tenang budi tun ne baik
tapi uyo idupku nak ratau
tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito
indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito
hu. . . .hu. . . .
oi indok oi bapak
ine crito udi yo nak sadei
bak ne idup nak ratau yo suseak
tapi iyo memang bi bagei
tengen uku ade wakteu
belek mai sadei tecito
indeu coa nam igei tma`en
indeu ngen sadei tecito
hu. . . .hu. . . .
source:http://rejang-lebong.blogspot.com
Diwo ( Rejang Song )
Singer by Eddy Musa
ku madeak puco ku sayangsource:http://rejang-lebong.blogspot.com
magea ko ba cito ku suang
betakup bumei ngen lenget
tengen ketiko ite bi betemeu
ku met nak lem mipei
ku madeak kete ne dio
atieku puteak magea ko
nak denyo cigei gi betemeu
kaleu kaleu siang nak sergo
ite betemeu ruh
ho....o....
Chorus :
Diwo oi diwo
beneko laleu dete
diwo oi diwo
teningga nu uku suang
temangeak lenget lekat
semeding penemeu idup
luweng asei kelmen
gen padeak kekidek asei
jano padeak mobo luweng
o....ah
Teleng Rejang People Traditional Equipment
Sauk - schepnet
Muning Raib Nak Tebo ( Rejang Song )
Singer : Ridwan Ch
oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....
ade cerito meno-o
kunai sadie tuei
do-o cerito nak taneak ejang
tekadeak ba muning raib
aleu mai tebo kabeak
aleu suang mai tebo kabeak
bi bulet niat nak atie
mesoak pengasei nak tebo kabeak
sialeu ngen bajeu nak awak
coa kelpei ngen gingong saktei
si betarak nak tebo kabeak
si betarak nak tebo kabeak
kerno saie gingong saktei
diwo jijei tepiket
si tepiket ngen muning raib
jijei ba muning raib
idup besamo diwo
idup besamo leyen deniyo
idup besamo leyen deniyo
sapie ba bito kunai sadie
muning raib ite majak belek
tapi ade syarat kunai diwo
duei patang canam kenerjo
dang kemsak lebung ngan be kejei
dang kemsak po-ong amen be kejei
oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....
kerno coa tinget pesen diwo
coa sengajo kemerjo
diwo belek mai tebo kabeak
muning raib bik mileu kulo
oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....
tekadeak ba sapie uyo
c`rito meno-o nak sadie tuwei
amen bujang semulen calak celako
dang aleu mai tebo kabeak
dang aleu mai tebo kabeak
do-o bi sudoh supeak nak kutei
oi....oi....oi....oi....
oi....oi....oi....oi....
Source:rejang-lebong.blogspot.com
Betel Nut Set Box - Rattan Plaited
The leader clans cap on rejang land

Pesirah is clan leader, which has now been removed. Pesirah govern several villages. Pesirah elected directly by the peoples, where the election pesirah usually a few days, so it is not the same for each village. Pesirah senior sometimes given the title of Prince. Pesirah supervise some of the village, the village led ginde (village heads). Head of the village in a position where pesirah given the degree pembarab.
>Pesirah, Penggawo and krio have distinctive hat / cap offices. At this picture we can see the hats worn pesirah, penggawo and krio.
>Pesirah, Penggawo and krio have distinctive hat / cap offices. At this picture we can see the hats worn pesirah, penggawo and krio.
source : http://rejang-lebong.blogspot.com
Variety Decorative plants motif at Oldies Rejangese House at Cawang Village
A oldies Rejang Vilage name as Cawang located at Rejang Selupu District in Rejang lebong Regency. In this old village we still can find many Oldies Rejangese House with Variety Decorative motif as you can see below.
The decorative dominant with plant (flora). A few of them still as plain wood without painting, and a few of them have painting by the owner.
A bit unused to be with other region of old rejangese village, the plant motif more unique. In other region in rejang land the carving decorative just in plain wood, but in this village the decorotive made with overlapping carving wood, so they appearance look like as three dimension form.
The following photos below is a few variety decorative in oldies rejangese house in Cawang Village, have been taken by one of my author blog (Curup Kami) . The decorative is usually located at the above door or window site.
A bit unused to be with other region of old rejangese village, the plant motif more unique. In other region in rejang land the carving decorative just in plain wood, but in this village the decorotive made with overlapping carving wood, so they appearance look like as three dimension form.
The following photos below is a few variety decorative in oldies rejangese house in Cawang Village, have been taken by one of my author blog (Curup Kami) . The decorative is usually located at the above door or window site.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
The decorative above door at living room hall of oldies house :
![]() |
![]() |
Photo edit by Tun Jang(http://rejang-lebong.blogspot.com)
Architecture the old houses rejang people
Seperti di desa tua lainnya di Lebong, bentuk dan ornament yang ada di bangunan rumah-rumah penduduknya hampir sama.
Ornament yang terdapat pada rumah-rumah penduduk asli orang Rejang terdiri dari 2 (dua) kelompok. Jenis (kelompok) pertama merupakan bangunan rumah berornamen dan memiliki seni arsitektur bernilai tinggi yang sangat erat kaitannya dengan status social dan keberadaan pemiliknya.
Rumah rumah serupa juga bisa ditemukan di desa Kota Donok. Pada umumnya, rumah asli
penduduk Rejang terbuat dari bahan kayu yang berkualitas tinggi. Rumah yang terbuat dari bahan kayu (papan) tersebut mampu bertahan hingga ratusan tahun dan sampai sekarang masih utuh. Rumah-rumah tua itu selalu dihiasi dengan ornament seni yang tinggi, meskipun terlihat sangat sederhana.
Misalnya di bagian risplang rumah. Selalu dihiasi dengan ukiran penuh dengan simbol-simbol flora seperti daun, bunga atau lainnya. Demikian pula di bagian dinding rumah—terutama di bagian depan selalu dihiasi dengan ukiran dari papan, yang kemudian ditempelkan dinding kayu (menyatu).
Ciri khas ornamen klasik dengan arsitektur bernilai seni tinggi pada rumah orang Rejang mengisyaratkan status sosial pemiliknya. Ciri khasnya adalah pemasangan papan pada dinding dilakukan secara berdiri, di bagian dinding depan rumah biasanya hanya ada dua jendela dan sebuah pintu berukuran besar.
Rumah orang Rejang seperti itu, biasanya memiliki ruang tamu di bagian depan yang cukup besar (beranda) .
Di samping jendela di bagian depan. Masih ada dua jendela di sisi kiri dan kanan. Kecenderungan seperti itu hampir pada semua rumah asli orang Rejang. Pada ruang kedua, biasa merupakan ruangan keluarga yang berukuran separuh dari ruangan tamu yang ada di depannya. Di ruangan kedua itu, sebagian ruangnya digunakan untuk kamar tidur utama. Sementara dipan tempat tidur bagi yang mampu bisa saja diletakkan di salah satu sudut ruang tamu, ruang keluarga pertama dan ruang keluarga kedua.
Ciri khas lainnya rumah asli orang Rejang adalah bertingkat dan mempunyai karakter tinggi
dengan tiang-tiangnya disertai bentuk rumahnya yang membujur (empat persegi panjang). Ada yang memanfaatkan tingkat bawah sebagai temat kumpul-kumpul keluarga sehari-hari dan ada yang tidak memanfaatkannya. Artinya dibiarkan kosong dan biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk menyimpan bahan kayu bakar, kandang sapi, kandang ayam atau menyimpan bahan-bahan bangunan lainnya.
Rumah-rumah tua ini hampir semuanya dilengkapi kamar mandi di bagian belakang lengkap dengan pancurannya beserta tempat menyimpan berbagai alat-alat pertanian dan menggantung pakaian kerja. Karena, kalau diletakkan di ruang kamar mandi yang serbaguna itu, akan mudah untuk dicuci (dibersihkan).
Dulunya, rumah-rumah asli Rejang itu, walau papan lantainya sudah demikian mengkilat karena selalu di-pel, sebagian pemiliknya yang mampu akan menambahkan alas lantainya berupa paran (tikar anyaman dari rotan atau kulit bambu yang tua dan pilihan). Paran itu juga dianyam dengan tambahan ukiran sedemikian rupa.
Rumah-rumah itu memiliki plapon yang juga terbuat dari bahan kayu (papan) pilihan, sehingga di atasnya dimanfaatkan untuk tempat menjemur atau mengeringkan biji kopi. Menyimpan hasil perkebunan lainnya, seperti pisang, nangka dan buah-buahan lainnya.
Bangunan rumah asli orang Rejang memang sudah sedemikian maju dan itu menandakan pengetahuan orang Rejang terhadap design bangunan rumah sudah demikian tinggi. Karena, sebuah bangunan rumah mereka, sudah lengkap dengan ruang-ruangnya. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang bermusyawarah, kamar tidur, kamar gudang (tempat beras dan lainnya), dapur, kamar mandi (ruang kamar mandi), ruang menyimpanan berbagai hasil pertanian dan sebagainya. Ruangan-ruangan ini dipisahkan oleh dinding papan yang dibuat sedemikian rupa.
Oleh karena itu, ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut ruang-ruang atau kamar di dalam struktur rumah asli Rejang. Misalnya
Untuk menyebut bilik (kamar tidur) biasanya ditambah dengan nama siapa yang sering tidur di kamar tersebut.
Misalnya kamar tidur nenek maka disebut bilik sebei dan seterusnya. Dalam arsitektur orang Rejang sudah mengenal model-model daun jendela dan pintu. Untuk pintu utama, biasanya selain pintu lapisan pertama terbuat dari kayu. Kemudian pada lapisan kedua ada pintu yang terbuat dari kaca yang dibingkai dengan kayu. Sementara untuk pintu kedua (di dalam rumah) tidak demikian. Cukup dengan daun pintu terbuat dari papan.
Melihat seni arsitek ‘ukir’ pada dinding, pintu, jendela dan dinding-dinding ruang rumah orang Rejang kemungkinan dipengaruhi oleh seni kaligrafi dalam agama Islam dan aliran naturalisme. Sebab, melihat dari lika-liku ukiran, simbol yang dilukis dan rangkaian-rangkaian ukirannya, memang demikian.
Category: Architecture
Genre: Oldies house
Author: Naim Emel Prahana
Editor: Tun Jang
Photo: Tanah rejang Blog Arsip
http://rejang-lebong.blogspot.com
Ornament yang terdapat pada rumah-rumah penduduk asli orang Rejang terdiri dari 2 (dua) kelompok. Jenis (kelompok) pertama merupakan bangunan rumah berornamen dan memiliki seni arsitektur bernilai tinggi yang sangat erat kaitannya dengan status social dan keberadaan pemiliknya.
Rumah rumah serupa juga bisa ditemukan di desa Kota Donok. Pada umumnya, rumah asli

Misalnya di bagian risplang rumah. Selalu dihiasi dengan ukiran penuh dengan simbol-simbol flora seperti daun, bunga atau lainnya. Demikian pula di bagian dinding rumah—terutama di bagian depan selalu dihiasi dengan ukiran dari papan, yang kemudian ditempelkan dinding kayu (menyatu).
Ciri khas ornamen klasik dengan arsitektur bernilai seni tinggi pada rumah orang Rejang mengisyaratkan status sosial pemiliknya. Ciri khasnya adalah pemasangan papan pada dinding dilakukan secara berdiri, di bagian dinding depan rumah biasanya hanya ada dua jendela dan sebuah pintu berukuran besar.
Di samping jendela di bagian depan. Masih ada dua jendela di sisi kiri dan kanan. Kecenderungan seperti itu hampir pada semua rumah asli orang Rejang. Pada ruang kedua, biasa merupakan ruangan keluarga yang berukuran separuh dari ruangan tamu yang ada di depannya. Di ruangan kedua itu, sebagian ruangnya digunakan untuk kamar tidur utama. Sementara dipan tempat tidur bagi yang mampu bisa saja diletakkan di salah satu sudut ruang tamu, ruang keluarga pertama dan ruang keluarga kedua.
Ciri khas lainnya rumah asli orang Rejang adalah bertingkat dan mempunyai karakter tinggi

Rumah-rumah tua ini hampir semuanya dilengkapi kamar mandi di bagian belakang lengkap dengan pancurannya beserta tempat menyimpan berbagai alat-alat pertanian dan menggantung pakaian kerja. Karena, kalau diletakkan di ruang kamar mandi yang serbaguna itu, akan mudah untuk dicuci (dibersihkan).
Dulunya, rumah-rumah asli Rejang itu, walau papan lantainya sudah demikian mengkilat karena selalu di-pel, sebagian pemiliknya yang mampu akan menambahkan alas lantainya berupa paran (tikar anyaman dari rotan atau kulit bambu yang tua dan pilihan). Paran itu juga dianyam dengan tambahan ukiran sedemikian rupa.
Rumah-rumah itu memiliki plapon yang juga terbuat dari bahan kayu (papan) pilihan, sehingga di atasnya dimanfaatkan untuk tempat menjemur atau mengeringkan biji kopi. Menyimpan hasil perkebunan lainnya, seperti pisang, nangka dan buah-buahan lainnya.
Bangunan rumah asli orang Rejang memang sudah sedemikian maju dan itu menandakan pengetahuan orang Rejang terhadap design bangunan rumah sudah demikian tinggi. Karena, sebuah bangunan rumah mereka, sudah lengkap dengan ruang-ruangnya. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang bermusyawarah, kamar tidur, kamar gudang (tempat beras dan lainnya), dapur, kamar mandi (ruang kamar mandi), ruang menyimpanan berbagai hasil pertanian dan sebagainya. Ruangan-ruangan ini dipisahkan oleh dinding papan yang dibuat sedemikian rupa.
Oleh karena itu, ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut ruang-ruang atau kamar di dalam struktur rumah asli Rejang. Misalnya
- brendo (beranda, teras rumah),
- smigo (ruang utama yang letaknya paling depan sesudah bredo),
- bilik (kamar tidur),
- dopoa (dapur),
- palai (ruang di atas plapon rumah),
- ndea (tangga),
- kemdan (jendela)
- bang (pintu).
Untuk menyebut bilik (kamar tidur) biasanya ditambah dengan nama siapa yang sering tidur di kamar tersebut.

Melihat seni arsitek ‘ukir’ pada dinding, pintu, jendela dan dinding-dinding ruang rumah orang Rejang kemungkinan dipengaruhi oleh seni kaligrafi dalam agama Islam dan aliran naturalisme. Sebab, melihat dari lika-liku ukiran, simbol yang dilukis dan rangkaian-rangkaian ukirannya, memang demikian.
Category: Architecture
Genre: Oldies house
Author: Naim Emel Prahana
Editor: Tun Jang
Photo: Tanah rejang Blog Arsip
http://rejang-lebong.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)